BAB I
PEMBAHASAN
1.
Perusahaan
Perusahaan
adalah institusi atau lembaga yang menggunakan dan mengorganisasikan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa.
Perusahaan ada atau di adakan karena memanfaatkan faktor kelangkaan.
Perusahaan
adalah tempat dimana, berbagai macam keahlian dan sumber daya yang saling
mendukung untuk menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan dan di inginkan.
Perusahaan
berfungsi sebagai penghasil barang dan jasa atau juga bisa berfungsi sebagai
perantara antara produksi dan konsumen.
Perusahaan
memiliki fungsi utama yaitu :
1. Memproduksi
macam dan sejumlah barang dan jasa.
2. Sebagai
perantara bahan baku bagi individu maupun perusahaan lainnya baik untuk di
gunakan langsung atau sebagai bahan dasar setengah jadi.
3. Hubungan
yang saling memanfaatkan dan menguntungkan antara perusahaan dengan pemiliknya
(antara pemilik modal dan memerlukan modal).
4. Sebagai
lembaga yang memanfaatkan dan memberikan kompensasi kepada faktor-faktor
produksi yang di gunakan.
5. Perusahaan
biasanya berintikan orang-orang yang dapat memproduksi barang secara lebih
ekonomis.
Organisasi
atau lembaga yang di golongkan sebagai perusahaan dalam banyak literatur hanya
terdiri atas 3 macam yaitu :
1.
Perusahaan
perorangan (Proprietorship)
Perusahaan
perorangan adalah perusahaan yang di miliki secara perorangan (single owner-a proprietor) yang memiliki
tanggung jawab tidak terbatas (unlimited
liability). Tanggung jawab tidak terbatas maksudnya adalah semua harta
yang di miliki adalah bagian yang tak terpisahkan dari resiko usaha yang di
jalankan. Kelebihan dari tipe perusahaan ini adalah mudah untuk di bentuk dan
sederhana dalam pengambilan keputusan serta relatif sangat terjamin
kerahasiaannya. Sedangkan kekurangannya adalah relatif sulit untuk mendapatkan
modal.
2.
Kerjasama
Usaha – Persekutuan (Partnerships)
semisal
CV dan Firma. Orang-orang yang tergabung dalam perusahaan ini beberapa
diantaranya memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability). Bagi semua orang yang tergabung dalam
perusahaan persekutuan ini sepakat untuk menanggung secara bersama-sama semua
kewajiban yang terjadi(joint unlimited
liability).
Beberapa
keuntungan perusahaan ini adalah mudah untuk di dirikan, pengambilan keputusan
cepat dan pengelola dapat mengambil uang tunai”kapan saja”. Sedangkan
kelemahannya adalah relatif sukar untuk mendapatkan tambahan modal dari pihak
ketiga atau pihak independen (misalnya Bank), adanya resiko kewajiban yang
tidak terbatas atas pemilik/pengelola utama dan pengambilan tunai yang di
perbolehkan dapat membuat keuangan perusahaan tidak terkontrol.
3.
Perseroan
(Companies)
Perseroan
adalah perusahaan yang di miliki oleh seorang atau lebih yang menjadi pemilik
saham/sero perusahaan tersebut.
Keuntungan
tipe perusahaan ini adalah adanya tanggung jawab terbatas, skala usaha relatif
besar sehingga biaya modal memungkinkan untuk di tekan serendah mungkin untuk
di percaya oleh pemilik pemodal baik dalam bentuk lembaga atau perorangan.
Kelemahannya adalah stuktur manajemen yang kompleks menyebabkan pengambilan
keputusan relatif lambat dan mahal.
Dalam
beberapa literatur ekonomi dan perusahaan yang di pelajari di indonesia terdapat
1 lagi jenis usaha yang dianggap sama dengan perusahaan yaitu koperasi (Co-operation). Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Kelemahan koperasi
adalah sulit mendapatkan modal dari lembaga keuangan untuk memperkuat stuktur
modal.
2.
Teori
Produksi
Teori
produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah
faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan
sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Dalam
teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada
suatu barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output)
perperiode waktu” karena merupakan konsep aliran.
Ada
3 aspek proses produksi antara lain :
a) Kuantitas
barang atau jasa di hasilkan.
b) Bentuk
barang atau jasa di ciptakan, dan
c) Distribusi
temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.
Proses
produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan
antara pola permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang
dan distribusi barang atau jasa tersedia bagi pasar.
3.
Fungsi
Produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan
yang menunjukan hubungan ketergantungan antara tingkat input yang digunakan
dalam proses produksi dengan tingkat output yang di hasilkan. faktor-faktor
produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga
disebut sebagai output.
Fungsi produksi secara matematis sebagai
berikut :
Q = F (K,L,R,T)
Penjelasan
:
Q
= Jumlah output (hasil)
K
= Kapital (Modal)
L
= Labour (Tenaga Kerja)
R
= Raw Material (Kekayaan)
T
= Teknologi
4.
Faktor
Teori Produksi
Dalam
teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut
faktor-faktor produksi sebagai berikut :
a) Manusia
(Tenaga Kerja)
b) Modal
c) Sumber
Daya Alam (Tanah)
d) Skill
(Teknologi)
4.1. Teori Produksi Dengan Satu Faktor
Berubah
Teori
produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap
jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan.
Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
Hukum
hasil lebih yang semakin berkurang
Hukum
hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakinberkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai
tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.
Hukum
hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan
dapat dibedakan dalam 3 tahap :
·
Tahap pertama : produksi total mengalami
pertambahan yang semakincepat.
· Tahap
kedua : produksi total pertambahannya.
· Tahap
ketiga : produksi total semakin lama
semakin berkurang.
TABEL
1.1
Hubungan jumlah tenaga
kerja dan jumlah produksi
Tanah
(Hektar)
|
TenagaKerja
(orang)
|
TP
(unit)
|
MP
|
AP
|
Tahap
|
1
1
1
|
1
2
3
|
150
400
810
|
150
250
410
|
150
200
270
|
Pertama
|
1
1
1
1
1
|
4
5
6
7
8
|
1080
1290
1440
1505
1520
|
270
210
150
65
15
|
270
258
240
215
180
|
Kedua
|
1
1
|
9
10
|
1440
1300
|
-80
-140
|
160
130
|
Ketiga
|
Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi
suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah
tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi
total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat
apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam
keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap tambahan
tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai
pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi
marjinal pekerja yang semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data
produksi marjinal.Pada tahap pertama,apabila
tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5
menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah
pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin
berkurang. Pada Tahap ketiga, pertambahan
tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang.
pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih
mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi
tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total menurun.
produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.
4.1.1. Produksi Total, Produksi Rata-Rata
Dan Produksi Marjinal
Produksi marjinal yaitu tambahan
produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.
Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan produksi
total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut :
Produksi rata-rata yaitu produksi yang
secara rata-rata. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah
L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut :
Produksi Total yaitu jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja tertentu .
Keadaan dalam tahap ketiga ini
menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi daripada
yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.
4.2
Teori produksi dengan dua faktor berubah
Dalam analisis yang berikut dimisalkan
terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga
kerja dan modal.
KURVA PRODUKSI SAMA
(ISOQUANT)
Tabel
1.2
Gabungan
tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan 1000 unit produksi
Gabungan
|
Tenaga kerja
(Unit)
|
Modal
(Unit)
|
A
|
1
|
6
|
B
|
2
|
3
|
C
|
3
|
2
|
D
|
6
|
1
|
Gambar
1.1
Kurva
Produksi sama
Keterangan:
Gabungan A menunjukan bahwa satu unit
tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang di inginkan
tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga
kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukan yang di perlukan adalah 3 unit
tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukan bahwa yang di
perlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.
Kurva IQ dalam gambar di atas dibuat
berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam tabel diatas.
Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama(isoquant). Ia menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi
tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Di
samping itu di dapati kurva IQ1, IQ2, IQ3yang
terletak diatas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebut menggambarkan tingkat
produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000 unit
dan 4000 unit (semakin jauh dari titik nol letaknya kurva, semakin tinggi
tingkat produksi yang ditunjukan). Masing-masing kurva tersebut menunjukan
gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan
tingkat produksi yang ditunjukkannya.
Kurva
produksi sama atau isoquant, ia menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal
yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
GARIS BIAYA SAMA
(ISOCOST)
|
|
Dalam ilmu ekonomi, garis isocost adalah garis yang menggambarkan
kombinasi input yang memberikan biaya (cost) sama. Garis isocost
menggambarkan rasio antara upah buruh dengan kapital, dengan formula sebagai
berikut:
Di mana w adalah upah buruh (wage), dan r
merepresentasikan tingkat penyewaan kapital (rental rate of capital).
Slope dari isocost adalah:
atau rasio negatif antara upah dibagi dengan biaya sewa.
Garis isocost dikombinasikan dengan garis isoquant untuk menentukan titik produksi optimal
(pada tingkat output tertentu).
Untuk
membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis
biaya sama atau isocost.
Daftar
istilah
·
Average
product (AP)= produk total dibagi dengan jumlah unit
input yangdigunakan.
· Constant returns to scale
(pengembalian yang konstan atas skala produksi) = bila semua input naik dalam
proporsi tertentu dan output yang diproduksi naik dalam proporsi yang tepat sama.
· Decreasing returns to scale (pengembalian
yang menurun atas skala produks) = kasus dimana output yang bertambah secara
proporsional lebih kecil daripada input.
· Expansion path (jalur
ekspansi)
= tempat titik-titik ekuilibrium produsen akibat adanya perubahan pengeluaran
total harga-harga faktor produksi dipertahankan konstan.
· Increasing returns to scale
(pengembalian yang meningkat atas skala produksi). Kasus dimana output
bertambah dengan proporsi yang lebih
besar daripada input.
· Isocline
= tempat titik-titik pada berbagai isokuan dimana tempat substitusi input
marjinal dari faktor produksi atau kemiringannya adalah konstan.
· Isocost
= menunjukkan semua kombinasi yang
berbeda dari dua input yang dapat dibeli atau digunakan perusahaan, berdasarkan
pengeluaran total dan harga-harga input.
· Isoquant
= menunjukkan kombinasi yang berbeda dari dua input yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk memproduksi jumlah output tertentu.
· Law of diminishing returns
( hukum hasil yang semakin berkurang) = bila lebih banyak unit input yang
digunakan perunit waktu dimana jumlah
input lain tetap, produk marjinal dari input variabel menurun setelah melewati
satu titik.
· Long run
(jangka panjang) = periode waktu dimana semua faktor produksi bersifat variabel.
· Marginal product (MP) = perubahan produk
total perunit perubahan
jumlah salah satu input yang digunakan.
· Marginal rate of technical
substitution(tingkat substitusi input marjinal) = jumlah input yang bersedia
dikorbankan perusahaan untuk menaikan jumlah input lain sebesar satu unit dan
tetap berada pada isokuan yang sama.
· Producer equilibrium
= titik dimana seorang produsen memaksimumkan output dengan mengeluarkan total
tertentu.
· Production function
(fungsi produksi). = suatu persamaan,tabel,atau grafik yang menunjukkan jumlah
(maksimum) suatu komoditi yang dapat diproduksi perunit waktu untuk setiap
kombinasi input alternatif,bila menggunakan teknik produksi terbaik yang tersedia .
Contoh soal 1.
Sebuah
perusahaan mebel berproduksi dalam jangka dengan jumlah peralatan (mesin)
tetap. Menajer perusahaan mengamati, bila jumlah tenaga kerja ditingkatkan
secara bertahap dari 1 sampai 7 orang, jumlah output yang dihasilkan adalah
10,17,22,25,26,25,23.
a. Hitunglah
produksi rata-rata dan produksi marjinal?
b. Apakah
perusahaan mebel ini mengalami hukum pertambahan hasil yang semakin menurun
(hukum LDR)? Jika ya, jelaskan faktor penyebabn
c. ya?
d. Gambarkan
kurva-kurva produksi total, produksi marjinal,dan produk rata-rata!
Jawab:
Tenaga
kerja
|
Produksi
Total
|
Produksi
Marjinal
|
Produksi
Rata-rata
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
10
|
10
|
10
|
2
|
17
|
7
|
8,5
|
3
|
22
|
5
|
7,3
|
4
|
25
|
3
|
6,25
|
5
|
26
|
1
|
5,2
|
6
|
25
|
-1
|
4,16
|
7
|
23
|
-2
|
3,3
|
a)
b) jika dilihat dari perubahan nilai produksi
marjinal yang terus menurun bahkan mencapai negatif pada saat penggunaan tenaga
kerja 6 orang, dapat disimpulkan dalam proses produksi perusahaan, berlangsung
hukum pertambahan hasil yang semakin menurun. Akibat hukum ini, produksi rata-rata juga menurun.
c) penyebab berlangsungnya hukum LDR adalah
adanya faktor produksi tetap yaitu peralatan (mesin), penambahan tenaga kerja
pada akhirnya menyebabkan inefisiensi, karena rasio antara mesin dan tenaga
kerja tidak ideal lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Putong,
Iskandar. 2010. Economics Pengantar Mikro
dan Makro. Jakarta: Mitra wacana media.
Sukirno,
Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori
Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Salvatore,
Dominick.2006. Mikro Ekonomi.
Jakarta:Erlangga.